Antimainstream! Ngaji Kitab Babuminan dan Adabul Insan juga Menari Saman tuk Sambut Ramadhan di Taman Pendidikan Al-Qur'an



Hari ke-22 KKN di Desa Sangiang menjadi momen berharga bagi mahasiswa kelompok 1 Institut Daarul Qur'an  (IDAQU). Mereka berkesempatan untuk berbagi ilmu di empat TPA yang dikelola oleh para ustaz lokal: Ust. Ajid, Ust. Acep, Ust. Dadang, dan Ust. Khaerul. Aktivitas di TPA ini bukan hanya sekadar belajar mengajar Al-Qur'an, tetapi juga menjadi ruang refleksi mendalam tentang nilai-nilai Islam dan tradisi.

Menyelami samudera Ilmu lewat ngaji Kitab Kuning

Khusus di TPA Ust. Khaerul, tim KKN mendapatkan kesempatan unik untuk mempelajari kitab kuning. Kitab yang dikaji adalah Babuminan dan Babul Insan fil Islam. Dua kitab ini mengandung pelajaran berharga:

  • Babuminan: Kitab ini berisi ajaran tentang adab dalam muamalah, mencakup prinsip-prinsip interaksi sosial yang Islami. Kitab ini menekankan pentingnya menjaga kejujuran, amanah, dan rasa tanggung jawab dalam setiap hubungan antar manusia. Pesan yang tersirat adalah bahwa harmoni sosial tidak dapat tercipta tanpa akhlak yang mulia.

  • Babul Insan fil Islam: Kitab ini membahas kedudukan manusia dalam Islam, terutama tanggung jawabnya sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi. Ia menyoroti pentingnya menjalankan peran ini dengan penuh kesadaran spiritual dan etis, termasuk dalam hal ibadah, akhlak, dan hubungan dengan sesama. Dalam konteks Ramadhan, pesan kitab ini mengingatkan akan pentingnya memperbaiki diri dan memberi manfaat bagi orang lain.

Mengaji kitab kuning bukan hanya mengasah intelektual, tetapi juga membentuk kepribadian yang luhur. Mahasiswa yang terlibat di TPA Ust. Khaerul mencatat bahwa pengalaman ini memperluas pandangan mereka tentang pentingnya adab dalam segala aspek kehidupan.

Tari Saman: Warisan Budaya dengan Filosofi Kebersamaan

Selain mengaji, ada agenda lain yang tak kalah menarik: belajar Tari Saman. Tarian ini dikenal sebagai salah satu warisan budaya Aceh yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda. Uniknya, Tari Saman menggambarkan kebersamaan dan kekompakan yang menjadi esensi kehidupan bermasyarakat.

Fakta unik tentang Tari Saman:

  • Keselarasan Gerakan: Semua penari harus bergerak serempak tanpa ada yang tertinggal. Hal ini mencerminkan nilai persatuan dan saling percaya.

  • Syair Religius: Syair yang mengiringi Tari Saman sering kali berisi nasihat dan ajaran Islam, menjadikannya sarana dakwah yang artistik.

  • Melatih Disiplin: Untuk mencapai kekompakan, penari harus berlatih keras dan memiliki kedisiplinan tinggi.

Belajar Tari Saman menjadi simbol persiapan spiritual menyambut Ramadhan. Ia mengingatkan bahwa Ramadhan adalah bulan kebersamaan, ketika umat Islam berkumpul untuk beribadah dan saling 

Dari dua kegiatan ini, ada nilai filosofis mendalam yang bisa diambil. Pertama, mengaji kitab kuning mengajarkan bahwa ilmu agama bukan hanya untuk diketahui, tetapi juga untuk diamalkan dengan penuh kesadaran. Kedua, Tari Saman menjadi pengingat bahwa manusia adalah makhluk sosial yang saling bergantung. Dalam menyambut Ramadhan, dua nilai ini berpadu: kesalehan pribadi dan harmoni sosial.

Komentar