Bebaskan Bully, Bebaskan Masa Depan Anak
Sangiang, 11 Desember 2024 – Di tengah hangatnya semangat perubahan, kelompok 1 KKN Idaqu Desa Sangiang menyelenggarakan sosialisasi bertajuk Stop Bullying di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Matla'ul Anwar. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata untuk mencegah dampak memprihatinkan dari perilaku bullying, yang terus menghantui dunia pendidikan.
Bullying: Ancaman Nyata Bagi Masa Depan Anak
Bullying adalah bentuk kekerasan yang sering kali terjadi di lingkungan sekolah. Berdasarkan data yang dirilis oleh UNICEF Indonesia, lebih dari 40% anak-anak di Indonesia mengaku pernah menjadi korban bullying di sekolah. Dampaknya tidak hanya merusak kepercayaan diri, tetapi juga berujung pada gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan bahkan kasus ekstrem bunuh diri.
Laporan dari jurnal Child Abuse & Neglect juga mengungkapkan bahwa anak-anak yang mengalami bullying cenderung memiliki risiko lebih tinggi terhadap rendahnya prestasi akademik dan isolasi sosial. Fakta ini menggugah kelompok KKN 01 Idaqu untuk mengambil langkah preventif dengan melakukan sosialisasi langsung kepada anak-anak di tingkat dasar.
Sosialisasi Interaktif yang Menginspirasi
Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi tentang definisi bullying, jenis-jenisnya (verbal, fisik, sosial, dan cyberbullying), serta dampaknya. Kelompok KKN menyampaikan pesan-pesan ini dengan bahasa sederhana dan menggunakan power point interaktif dan menarik agar mudah dipahami.
Untuk menanamkan pesan lebih mendalam, anak-anak diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan interaktif. Sebuah banner besar bertuliskan “Stop Bullying” digelar di tengah lapangan. Dengan cat warna-warni, mereka meninggalkan cap tangan di atasnya sebagai simbol komitmen untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan ramah..
Kegiatan ini juga diikuti dengan kuis singkat untuk mengukur pemahaman anak-anak tentang bullying. Canda tawa dan antusiasme menghiasi acara, menciptakan momen belajar yang menyenangkan sekaligus penuh makna.
Kepala MI Matla'ul Anwar, dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada kelompok KKN. “Kami berterima kasih atas inisiatif luar biasa ini. Bullying sering kali dianggap sepele, padahal dampaknya sangat serius. Kegiatan seperti ini adalah bentuk pendidikan akhlak yang kami harapkan untuk generasi mendatang.”
Sosialisasi ini bukan sekadar kegiatan KKN, melainkan jariyyah ilmu untuk membentuk generasi muda yang lebih berakhlak. Dengan langkah kecil seperti ini, diharapkan anak-anak Desa Sangiang mampu membangun lingkungan sekolah yang lebih harmonis, saling mendukung, dan bebas dari kekerasan.Kelompok KKN 01 Idaqu membuktikan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari tindakan kecil yang tulus. Banner penuh warna-warni cap tangan anak-anak itu menjadi simbol harapan: masa depan di mana setiap anak dapat tumbuh dengan aman, bermartabat, dan penuh kasih.
Komentar
Posting Komentar