Senin yang Berwarna di Desa Sangiang: Sehari Bersama Anak-Anak Penuh Cahaya


Senin sering kali dianggap hari yang berat, tapi tidak bagi tim KKN 01 Desa Sangiang. Hari ini, 2 Desember 2024 justru dipenuhi keceriaan anak-anak yang mewarnai setiap sudut hati mereka. Seharian penuh dihabiskan bersama anak-anak Desa Sangiang, dimulai dari bimbingan belajar, latihan silat, hingga berakhir dengan teduhnya pembelajaran Al-Qur'an di senja hari.

Bimbingan Belajar: Dari Alfabet hingga Poster Ilustrasi

Pagi dimulai dengan bimbingan belajar. Anak-anak kecil yang datang tampak penuh semangat, meskipun umur mereka masih tergolong belia. Tim KKN dengan sabar dan telaten mengajarkan mereka membaca alfabet, mengenal huruf demi huruf, hingga mengeksplorasi hewan-hewan lucu melalui poster ilustrasi di dinding. Suara riang dan tawa anak-anak memenuhi ruangan, membuat suasana belajar menjadi hangat dan penuh semangat.

Belajar Silat: Gerakan Lincah dan Semangat Membara





Siang harinya, giliran Kak Ryan yang memimpin latihan silat. Di bawah langit biru Desa Sangiang, anak-anak diajak melakukan pemanasan terlebih dahulu. Setelah tubuh terasa siap, mereka belajar gerakan kuda-kuda, menendang, berguling, hingga jurus-jurus dasar yang membuat mereka merasa seperti pendekar cilik. Semangat Kak Ryan menular, anak-anak terlihat antusias menirukan setiap gerakan. Tidak hanya fisik yang dilatih, tetapi juga nilai kedisiplinan dan keberanian yang diajarkan melalui seni bela diri ini.

Senja Bersama Kalamullah

Ketika matahari mulai perlahan turun, anak-anak kembali datang, kali ini dengan pakaian yang rapi dan hati yang bersih. Mereka duduk berbaris dengan tertib, siap untuk mentadabburi ayat-ayat Allah. Satu per satu mereka maju, melantunkan Al-Qur'an dengan suara merdu. Tim KKN mendampingi mereka, memberikan bimbingan dengan lembut, mengingatkan tajwid yang perlu diperbaiki, sambil terus menyemangati mereka untuk lebih mencintai Kalamullah.

Momen ini terasa begitu syahdu. Suara Al-Qur'an yang mengalun, suasana senja yang tenang, dan tatapan polos penuh harap dari anak-anak menciptakan kehangatan tersendiri. Anak-anak belajar bukan hanya untuk memahami huruf-huruf, tetapi juga untuk menanamkan kecintaan pada firman-Nya, dengan harapan menjadi anak-anak shalih dan shalihah yang diridhai Allah.


Komentar